Prediksi 1 Agustus 2021, Bumi Bisa Lumpuh Jika Badai Besar Matahari Ini Menghantamnya

 


Letusan besar plasma dari lapisan luar matahari belahan utara 28 Juli akan melewati Bumi pada 1 Agustus 2021/NASA/Solar Dynamics Observatory /


CntrNews– Peramal cuaca luar angkasa memperingatkan letusan besar plasma dari matahari nyaris lumpuhkan Bumi pada akhir pekan ini.

Sebuah badai besar matahari diprediksi akan terjadi pada Minggu, 1 Agustus 2021 ketika Coronal Mass Ejection (CME) melewati Bumi.

Peramal cuaca luar angkasa tidak mengharapkan plasma itu memicu badai matahari besar-besaran, tapi ini bisa berubah jika CME menyerempet Bumi.

CME adalah penyebab utama kekacauan geomagnetik di Bumi bersama dengan badai matahari yang berpotensi mengganggu teknologi.

Menurut NASA, CME adalah awan besar partikel bermuatan dan magnet yang meletus dari lapisan luar matahari (korona).

CME dilepaskan matahari ke luar angkasa dengan kecepatan lebih dari 1,6 juta km per jam dan terkadang mengarah ke Bumi.

Ketika hal ini terjadi, CME hanya membutuhkan waktu antara dua dan tiga hari saja untuk mencapai Bumi.

Website spaceweather.com melaporkan telah menemukan CME tersebut pada Rabu pagi, 28 Juli di wilayah utara matahari.

“Kemarin, 28 Juli pukul 07.00 UT, filamen magnet di belahan utara matahari meletus,” ujarnya

“CME yang dihasilkan akan melewati Bumi pada 1 Agustus, nyaris kehilangan planet kita,” imbuhnya.

Sementara itu, NOAA masih mempelajari letusan tersebut dan mengatakan ada kemungkinan perkiraan akan berubah dari “nyaris celaka” menjadi “pukulan sekilas”.

Ketika CME mengalir di dekat Bumi, mereka dapat menyalurkan partikel bermuatan ke lapisan magnetosfer.

Menurut NASA, CME dapat mendesak medan magnet Bumi dan menciptakan arus yang mengarahkan partikel ke kutub.

Partikel bermuatan kemudian memberikan energi elektron pada atom oksigen dan nitrogen sehingga memicu efek aurora yang indah.

Namun, CME kuat dan mengarah ke Bumi dapat menimbulkan gangguan satelit, pemadaman listrik, dan mempengaruhi teknologi manusia.

“Gelombang radio frekuensi dapat terdegradasi yang membuat radio mentransmisikan statis dan koordinat GPS menyimpang beberapa yard,” kata NASA.

Kekacauan geomagnetik juga dapat menciptakan arus listrik di jaringan utilitas di Bumi yang dapat membebani sistem kelistrikan ketika perusahaan listrik tidak siap.

CME kuat terdeteksi pada Maret 1989 telah memicu badai besar matahari yang menyebabkan 6 juta orang hidup tanpa listrik di Hydro-Quebec, Kanada.

CME kuat juga pernah menghantam Bumi pada tahun 1859 yang mematikan kabel telegraf di seluruh Amerika Utara dan Eropa serta menciptakan aurora borealis di Queensland, Australia.

Berdasarkan informasi terbaru dari NOAA letusan besar plasma matahari pada 28 Juli 2021, beruntungnya tidak menghantam Bumi. 

Happy reading!! Hopefully the information I share can be useful for all of us.